Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out
PESAN NABI SAW "Barangsiapa menempuh satu perjalanan untuk mencari suatu ilmu, Allah akan memudahkan untuknya jalan ke surga" (Hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah ra)

Sabtu, 17 Juli 2010

PENGOBATAN TRADISIONAL ALA ROSULULLOH

Sabtu, 17 Juli 2010
(Pengobatan dengan Thibbun Nabawi)

Prinsip-Prinsip Terapi Thibbun Nabawi
Dari Ibnu ‘Abbâs, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal, yakni minum madu, sayatan alat bekam, dan sundutan api. Aku melarang umatku berobat dengan sundutan api.” (HR. Bukhôrî (5680)
Dari Ibnu ‘Abbâs, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dalam madu dan bekam.” (HR. Bukhôrî secara mu‘allaq (5681))
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Di dalam habbatus saudâ’ terdapat penyembuh setiap penyakit, kecuali kematian.” (Muttafaqun ‘alaih: Bukhôrî (568 dan Muslim (2215) dari Abû Huroiroh)
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, menyebutkan bahwa ada tiga prinsip terapi dalam Thibbun Nabawi. Beliau menyimpulkan ketiga prinsip ini dari ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang rukhshah yang diberikan kepada orang sakit dalam menjalankan ibadah puasa, haji, dan shalat. Ketiga prinsip itu adalah:
1. Hifzhu `sh-Shihhah (Menjaga Kesehatan)
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“… Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain…” (Al-Baqoroh:184)
Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala membolehkan orang yang musafir untuk berbuka puasa, demi menjaga kesehatan dan kekuatannya. Oleh karena itu, salah satu yang harus dilakukan oleh seorang terapis ketika menghadapi seorang pasien adalah, memberinya nutrisi yang bisa memulihkan kekuatan tubuhnya. Itulah sebabnya, sebagian terapis menyarankan agar memberikan spirulina kepada pasien yang sakit berat, karena dengan cepat spirulina ini akan membangkitkan dan memulihkan kekuatan pasien.
2. Istifrôgh (Releasing, Mengeluarkan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ
“…Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban…” (Al-Baqoroh:196)
Dalam ayat ini, Allah membolehkan orang sakit atau orang yang ada gangguan di kepalanya, entah berupa kutu, gatal-gatal, atau lainnya, untuk mencukur kepalanya pada saat melaksanakan ihrom. Dengan dicukurnya kepala, akan keluarlah uap dari pori-pori kulit kepala. Hijamah juga merupakan salah satu terapi untuk mengeluarkan toksid, zat-zat yang mengotori darah, dan sel-sel darah yang mulai rusak karena menua atau mati.
3. Himyah (Memantang)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
“…Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci)…”. (An-Nisâ’ :43)
Allah membolehkan orang yang sakit untuk menggunakan debu sebagai pengganti air, demi mencegah terjadinya hal yang menyakiti dirinya.
Ini merupakan karunia dan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita bahwa Dia telah mengutus Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada kita dengan membawa petunjuk yang menerangi semua jalan, tanpa satu pun terlupakan.
Thibbun Nabawi adalah Solusi
Dunia pengobatan menempati kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia, karena Allah telah menjadikannya sebagai sarana diperolehnya kesembuhan. Sekalipun di dunia ini terdapat sangat banyak metode pengobatan, baik yang tergolong dalam pengobatan tradisional maupun pengobatan modern yang kini populer, namun sebagian -atau bahkan kebanyakan- ahli pengobatan tradisional maupun modern masih kebingungan untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Mereka tidak menemukan cara pengobatan penyakit-penyakit tersebut kecuali dari informasi wahyu, yaitu sabda “penutup para nabi”, semoga salawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau. Beliau telah memetakan semua jalan menuju kebenaran dan kebaikan, dengan izin Allah.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan tokoh paling penting yang berbicara tentang pengobatan, bukan hanya di zamannya, tetapi hingga sekarang dan bahkan sampai hari kiamat kelak.
Semua metode pengobatan, baik yang tradisional maupun modern dengan segala manfaatnya, sebenarnya bersumber dari ajaran para nabi Allah, semoga Allah melimpahkan sholawat dan salam kepada mereka semua. Maka, Thibbun Nabawi merupakan pengobatan yang paling bermanfaat dan efektif.
Kita mengenal penyakit-penyakit seperti hydrochephalus, liver, gout, radang amandel, radang selaput dada (pleuritis) dan berbagai penyakit lainnya; dan dalam resep-resepThibbun Nabawi kita peroleh informasi berharga seperti: habbatus saudâ’, bekam, madu, kay (pengobatan dengan besi panas), talbinah, itsmid, kam’ah, air, air zamzam, ruqyah, doa, kurma, air kencing dan susu unta, ‘ûd hindî, tanah dan ludah, ekor kambing, sanâ dan sanût, bath, dan qiyâmul lail.
Karena penyakit sulit diobati, para pakar pengobatan modern maupun tradisional kebingungan, maka mereka mengarahkan pandangan kepada pengobatan yang berdasarkan wahyu, yaitu dari sabda “sang penutup para nabi”.
Contohnya, ketika orang-orang Arab Badui kebingungan menghadapi penyakit Jawy Madinah (sejenis penyakit demam atau menurut keterangan lain adalah sakit perut), mereka datang kepada Nabi Nabi Shallallahu “alaihi wa Sallam. Nabi Shallallahu “alaihi wa Sallam pun memerintah mereka supaya mencari penggembala unta, kemudian meminum air kencing dan susu unta. Mereka pun mencari penggembala unta, lantas meminum air kencing dan susu unta, sehingga badan mereka kembali sehat.
Itu dulu, 1400 tahun lalu. Saat ini, hasil-hasil riset juga mengukuhkan bahwa obat paling baik untuk penyakit hydrochephalus adalah air kencing dan susu unta.
Sudah banyak orang yang menyaksikan hal menakjubkan dalam pengobatan Thibbun Nabawi. Belum saatnyakah kita percaya dan beriman? Belum tibakah waktunya kita mengatakan kepada seruan Allah dan Rasul-Nya, “Kami mendengar dan kami taat”?
Bukankah Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Wahai orang-orang beriman, sambutlah seruan Allah dan Rosul, ketika menyeru kalian kepada apa yang menghidupkan kalian. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah menghalangi seseorang dari hatinya dan bahwa kepada-Nya kalian kelak dikumpulkan.” (Al-Anfâl: 24)
وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“…apa saja yang dibawa orang Rosul kepadamu, maka ambillah, dan apa saja yang dilarangnya, maka tinggalkanlah…” (Al-Hasyr: 7)
وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا
“…dan jika kalian taat kepadanya, niscaya kalian mendapat petunjuk…” (An-Nûr:54)
Kebenaran Thibbun Nabawi
Dulu sedikit saja orang yang meyakini bahwa Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Nabi mampu mengatasi penyakit-penyakit yang di kalangan medis modern diyakini sebagai penyakit-penyakit yang tak bisa disembuhkan.
Mereka tidak bisa menalar, bagaimana seseorang yang mengalami stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung koroner dibekam, dikeluarkan darah dari permukaan kulitnya, lantas ia bisa memperoleh kesembuhan?
Bagaimana pula ruqyah, madu, habbatus sauda’, minyak zaitun, dan berbagai resep-resep pengobatan dalam Al-Quran dan As-Sunnah secara mencengangkan, cepat, mudah, dan murah, dengan izin Allah, menjadi sebab sembuhnya berbagai penyakit yang dianggap kronis dan degeneratif?
Namun, saat ini sudah tak terhitung manusia yang membuktikan bahwa resep-resep dari Al-Quran dan As-Sunnah benar-benar mujarab. Berbagai testimoni, di antaranya yang dimuat di website ini, menjadi bukti tak terbantahkan mengenai hal itu. Itulah sebabnya, semakin banyak orang yang mempelajari dan mempraktikan Thibbun Nabawi.
Maha Benar Allah, yang telah berfirman:
سَنُرِيهِمْ ءَايَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
“Akan Kami perlihatkan tanda-tanda kekuasaan kami di segenap cakrawala dan di dalam diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar.” (Fushshilat:63)
Thibbun Nabawi adalah fakta. Ia keluar dari pelita kenabian, yaitu wahyu yang diturunkan kepada Nabi yang berbicaranya bukan berdasarkan hawa nafsu. Karena itu, hanya manusia yang cacat imannya dan rusak fitrahnya yang menolaknya.

Sumber:Tribun Nabawi.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
MAAF BLOG MASIH DALAM PERBAIKAN....JIKA SAHABAT ORIS INGIN MEMBERIKAN KRITIK DAN.........SARAN KEPADA KAMI SILAHKAN HUB KAMI LEWAT CONTACT YANG TELAH KAMI SEDIAKAN....TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA